id
Edi Santana Sembiring

Cintaku Singgah di Himalaya

Berätta för mig när boken läggs till
För att kunna läsa den här boken överför filer i EPUB- eller FB2-format till Bookmate. Hur laddar jag upp en bok?
Nepal, August 2002

“Lenyap seperti aku meninggalkan Jakarta, meninggalkan negerimu. Bahaya di belakangku tak mampu membuatku menoleh ke belakang. Semua menunjuk seakan akulah yang yang paling merah. Justru penjilat-penjilat itu yang membunuh Bung Karno dari belakang…"

Aku merasakan sejarah itu harus tersimpan rapat, ketika sebuah luka tertoreh kembali, dan baunya anyir.

Dan lelaki itu menangis, malam itu. Malam setelah aku mengejeknya di angkasa, menyusuri pegunungan Himalaya, dengan pertanyaan “Haruskah kita hanya pasrah?”

Lelaki itu meronta dalam masa lalunya, akan sejarahnya. Tiga puluh tujuh tahun lebih pengembaraan, dia tak berhenti membuat sejarah, parade kesepian. Sesuatu yang tak ku mengerti. Bukankah sebuah episode baru bisa tercipta, ketika yang lalu harus ditamatkan? Tapi sepertinya dia menikmatinya. Dan dia tak punya jawab akan pertanyaanku itu tadi.
Den här boken är inte tillgänglig just nu
13 trycksidor
Har du redan läst den? Vad tycker du om den?
👍👎

Citat

  • beeb7083556197har citeratför 8 år sedan
    Dan Tuhan memberi rona merah di pipi wanitanya, memberi otot yang kekar di pundak prianya
  • beeb7083556197har citeratför 8 år sedan
    Sedikit kolot dan tak logis, tapi hidup kami tak pernah dikejar dengan ketakutan, karena uang takkan pernah habis beredar dan terus dicetak, mengapa harus ketakutan untuk mengantri hidup.

I bokhyllorna

  • Ulfa
    Ulfa
    • 54
fb2epub
Dra och släpp dina filer (upp till fem åt gången)